Kamis, 28 Januari 2016

TUKANG LAS PANGGILAN

TUKANG LAS PANGGILAN

Pagar rumah anda keropos? patah? atau kusam?

Bingung nyari tukang las, atau malah susah cari tukang las?

Jasa tukang las panggilan di jakarta depok tangerang dan bekasi

Cari Tukang Las Pagar Panggilan yang bagus dan berkualitas ? Tukang Las Besi Panggilan yang profesional dan berpengalaman ? Tukang Las Panggilan yang murah dan menerima panggilan di jakarta, depok, tangerang, bekasi, cikarang dan BSD serpong ?

Kami adalah Tukang Las Panggilan di jakarta, depok, tangerang, bekasi, cikarang dan BSD serpong dengan biaya murah . Memberikan jasa tukang las pagar dan besi menggunakan las listrik .

Perlu segera jasa pengelasan ?

hubungi kami

TUKANG LAS PANGGILAN

Silahkan call / SMS kami di nomor ini :

021 832 111 20 ( ESIA )

08 11 94 83 29 ( whatsapp dan Telp)

0856 9191 9229 ( SMS )

Buka 24 jam

( Silahkan hubungi kami kapanpun atau silahkan SMS kami kapanpun )

Kelebihan yang kami tawarkan:
MURAH
PROFESIONAL
BERPENGALAMAN
BISA PENGELASAN BESI
HASIL YANG BAGUS

Rabu, 15 Juli 2009

The Big Four Masih Jadi Favorit


Dua pekan lalu, Dani Pedrosa membuat kejutan di GP Amerika Serikat ketika dia menjadi juara di Sirkuit Laguna Seca. Pebalap Spanyol ini pun meruntuhkan dominasi Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Casey Stoner yang sebelumnya selalu bersaing untuk naik podium nomor satu.

Kemenangan di seri kedelapan MotoGP 2009 tersebut membuat Pedrosa untuk pertama kalinya meraih juara musim ini, sekaligus mengakhiri paceklik kemenangan tim Repsol Honda. Tapi lebih dari itu, Pedrosa yang kini berada di urutan empat, juga kembali meramaikan persaingan menuju tangga juara dunia meskipun masih tertinggal 59 dari pimpinan klasemen sementara, Rossi, yang telah mendulang 151 poin.

Dengan demikian, Pedrosa menjadi pebalap keempat yang berhasil menjadi juara musim 2009. Sebelumnya, tiga pebalap teratas sama-sama menuai dua kemenangan. Tetapi di Assen, Belanda, 27 Juni lalu, Rossi menambah satu lagi (jadi 3 kali) yang membuat dia meraih kemenangan ke-100 sepanjang kariernya di MotoGP.

Nah, akhir pekan ini pertarungan kembali terjadi di Sirkuit Sachsenring, Jerman. Seperti biasa, "the top four" tetap menjadi pusat perhatian karena mereka diprediksi kembali bersaing ketat saat "melahap" 30 lap lintasan tersebut.

Rossi yang sudah empat kali juara di Sachsenring, termasuk tiga di kemenangan di kelas premier, mengaku tidak terlalu menyukai karakter sirkuit ini. Tetapi, ambisi untuk terus meraih kemenangan agar tetap berada di titik terdepan, sekaligus mempertahankan gelarnya, akan membuat motivasi "The Doctor" semakin kuat.

"Saya perlu waktu istirahat setelah menjalani dua balapan terakhir yang melelahkan. Saya benar-benar capek setelah Laguna!" ungkap pebalap Fiat Yamaha ini yang mendapat tekanan hebat dari Lorenzo dalam dua pertarungan terakhir, di Assen (Belanda) dan Laguna Seca (AS).

"Dua seri berikutnya juga sangat berat, tetapi sangat penting dan krusial untuk mengejar gelar juara dunia, karena merupakan separuh jalan.

"Sachsenring bukan merupakan trek favoritku, tetapi saya mengalami balapan yang hebat di sana. Selain itu, trek itu cocok bagi Yamaha. Nah, kami perlu hasil bagus agar bisa terus memimpin karena para rival kuat. Kami tak boleh melakukan kesalahan. Tahun lalu hujan deras tapi kami bisa finis kedua. Saya harap kami bisa lebih baik," tambah Rossi yang terakhir kali memenangi GP Jerman pada 2006, ketika mengalahkan tiga pebalap Honda dengan selisih 0,307 detik, setelah start dari posisi 10.

Lorenzo pun demikian. Cedera yang sedang membekap tak menyurutkan tekad pebalap berusia 22 tahun ini untuk terus menempel ketat Rossi yang hanya unggul sembilan poin.

Rekan setim Rossi tersebut mengalami gangguan pada bahu dan kaki kanan karena jatuh saat kualifikasi GP AS, di mana dia akhirnya bisa merebut pole position. Dengan kondisi tersebut, performa pebalap asal Spanyol ini mungkin tidak bisa maksimal.

Meskipun demikian, Lorenzo yang tahun lalu gagal finis di Sachsenring karena jatuh, tetap memasang target naik podium. Pasalnya, mantan juara dunia kelas 250cc itu tak ingin kehilangan momen untuk terus memberikan tekanan kepada Rossi dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2009.

"Setelah istirahat satu minggu, saya merasa lebih baik meskipun belum fit 100 persen. Tapi itu tak mengubah target. Tujuan saya pada akhir pekan ini adalah naik podium, dan berusaha mendapatkan poin sebanyak mungkin sehingga tetap bisa bersaing dengan para rival terdekatku," tegas pemilik nomor motor 99 itu.

Bagaimana dengan Stoner? Jagoan Ducati ini tetap bertekad bertarung habis-habisan sehingga bisa mengulangi prestasi tahun lalu ketika menjadi juara di sini, meskipun ada kendala yang mengadang.

Ya, Stoner sedang bermasalah dengan kondisi fisiknya (hasil diagnosa di AS menunjukkan dia terkena radang lambung dan anemia ringan) sehingga gagal tampil maksimal di tiga seri terakhir, dan membuat dia terpuruk ke peringkat tiga klasemen sementara--terpaut 16 poin dari Rossi. Itu ditambah lagi dengan gangguan pada tulang rusuknya, akibat jatuh saat kualifikasi GP AS.

"Saya belum merasa bagus 100 persen, dan persoalan utama sekarang adalah rasa sakit pada tulang rusuk setelah jatuh saat kualifikasi GP AS. Itu mungkin menjadi kendala utama akhir pekan nanti, tetapi seperti biasa kami akan berusaha sebaik dan semaksimal mungkin untuk mendekatkan jarak dengan pimpinan klasemen sementara," ungkap Stoner.

Di luar the big four, masih ada pebalap lain yang harus diperhitungkan. Pebalap Monster Tech 3 Yamaha, Colin Edwards, yang kini menghuni peringkat lima klasemen sementara, tetap memiliki peluang. Begitu juga dengan rekan setim Pedrosa, Andrea Dovizioso, serta pebalap Rizla Suzuki, Chris Vermeulen, yang tahun lalu finis di posisi ketiga.

Selasa, 14 Juli 2009

"The Rainmaster" Ingin Ulangi Kenangan Manis di Sachsenring


Chris Vermeulen ingin mengulangi kenangan manis tahun lalu di Sirkuit Sachsenring. Karena itu, pebalap tim Rizla Suzuki tersebut bertekad bisa naik podium pada GP Jerman akhir pekan ini.

Memang, dua pekan lalu performa Vermeulen di Laguna Seca tidak terlalu bagus karena dia hanya finis di posisi delapan. Tapi pebalap asal Australia tersebut tak mau larut dalam kekecewaan. Vermeulen menatap balapan akhir pekan ini dengan keyakinan yang lebih tinggi, apalagi dia menilai motornya sudah cukup kompetitif untuk bersaing di barisan depan.

Tahun lalu Vermeulen finis di posisi tiga pada balapan yang diwarnai hujan deras tersebut. Kali ini, "The Rainmaster" tak melihat ada alasan baginya untuk gagal mengulangi kesuksesan tersebut.

"Balapan terakhir memang sangat mengecewakan karena kami memiliki harapan yang tinggi ketika tampil di Laguna. Tapi kami harus belajar dari situ untuk menghadapi balapan di Jerman," ungkap Vermeulen. "Tahun lalu saya peringkat tiga di Sachsenring yang basah. Nah, tahun ini saya yakin bisa mengulanginya dalam cuaca apapun.

"Motor bagus dan selalu ada perbaikan di setiap waktu. Ini yang membuat saya yakin kami bisa kompetitif di Jerman sejak hari pertama."

Sementara itu rekan setimnya, Loris Capirossi, berjanji untuk bisa bangkit dari keterpurukan setelah menuai rangkaian hasil buruk.

"Pada dua balapan terakhir memang sulit bagi kami. Tapi di Sachsenring kami yakin bisa melakukan yang lebih baik, apalagi saya juga pernah naik podium pada tahun 2007, dan saya juga menikmati balapan di sirkuit tersebut."

Senin, 13 Juli 2009

Rossi: Sachsenring Bukan Favorit, tapi Cocok bagi Yamaha


Karakter Sirkuit Sachsenring yang akan "dilahap" para pebalap MotoGP akhir pekan ini tak terlalu disenangi oleh Valentino Rossi. Meskipun demikian, "The Doctor" yang bertekad mempertahankan mahkota juara dunia mengaku telah mengalami balapan yang hebat di GP Jerman.

Ya, pebalap berusia 30 tahun tersebut sudah tiga kali menang dan tahun lalu finis di urutan dua. Waktu itu balapan diwarnai hujan sangat deras sehingga beberapa pebalap tergelincir dan jatuh, termasuk Dani Pedrosa yang sudah jauh di depan untuk memimpin lomba.

Nah, berbekal tiga kemenangan pada musim ini, Rossi berharap bisa naik podium nomor satu lagi sehingga bisa menambah panjang daftar kemenangannya di ajang MotoGP menjadi 101 kali. Di sisi lain, kemenangan akan membuat jarak dengan rival terdekat sekaligus teman setimnya di Fiat Yamaha, Jorge Lorenzo, bertambah--saat ini mereka berselisih sembilan poin--sehingga dia bisa tenang menikmati liburan pertengahan musim selama dua pekan.

"Saya perlu waktu istirahat setelah menjalani dua balapan terakhir yang melelahkan. Saya benar-benar capek setelah Laguna!" ungkap Rossi yang mendapat tekanan hebat dari Lorenzo dalam dua pertarungan terakhir, di Assen (Belanda) dan Laguna Seca (AS).

"Dua seri berikutnya juga sangat berat, tetapi sangat penting dan krusial untuk mengejar gelar juara dunia, karena merupakan separuh jalan.

"Sachsenring bukan merupakan trek favoritku, tetapi saya mengalami balapan yang hebat di sana. Selain itu, trek itu cocok bagi Yamaha. Nah, kami perlu hasil bagus agar bisa terus memimpin karena para rival kuat. Kami tak boleh melakukan kesalahan. Tahun lalu hujan deras tapi kami bisa finis kedua. Saya harap kami bisa lebih baik," tambahnya.

Sementara itu manajer tim Davide Brivio mengatakan, mereka tetap memasang target naik podium. Tren ini harus terus dijaga demi melapangkan jalan menjadi juara dunia 2009.

"Seperti biasa, target kami adalah naik podium. Tahun lalu sirkuit ini sangat basah, tetapi kami bisa berada di urutan dua sehingga memberikan Valentino banyak poin untuk bertarung memperebutkan gelar. Kali ini kami datang sebagai pemimpin, tetapi harus tetap fokus karena masih ada dua seri sebelum jeda," ungkapnya.

Saat ini Rossi memimpin klasemen sementara pebalap. Dari delapan seri yang sudah dilakoni, dia tiga kali naik podium nomor satu dan mengumpulkan total 151 poin, unggul sembilan dari Lorenzo di urutan dua. Sementara itu pebalap Ducati, Casey Stoner, di posisi tiga dengan 135 poin.

Minggu, 12 Juli 2009

Cedera Lorenzo Sudah Diketahui


Cedera bahu dan engkel Jorge Lorenzo akibat kecelakaan saat melakoni babak kualifikasi di Laguna Seca pekan lalu, sudah diketahui secara pasti. Ini berkat tes medis yang dilakukan di Barcelona, Kamis (9/7).

Hasil diagnosa yang dilakukan di Clinica Mobile menunjukkan, pebalap Spanyol tersebut mengalami acromial clavicular separation pada tulang selangka sebelah kanan, plus ada satu tulang yang patah pada kaki kanannya. Ini terjadi karena, saat jatuh, bahu kanannya terbentur dengan keras sebelum terseret ke gravel.

Ya, saat kualifikasi GP Amerika Serikat, Lorenzo, yang menggeber motor M1-nya, memang berhasil mencatat waktu tercepat sehingga berhak menempati pole. Namun, untuk mencapai hasil tersebut, mantan juara dunia kelas 250cc itu harus membayarnya dengan mahal karena sempat jatuh dan cedera.

Ini yang membuat performanya kurang bagus saat balapan. Meskipun berhasil mengatasi rasa sakit, dia gagal meraih hasil seperti yang diinginkan karena hanya finis di urutan tiga, di belakang pebalap Repsol Honda Dani Pedrosa, yang menjadi juara, serta rekan setimnya di Fiat Yamaha, Valentino Rossi.

Meskipun demikian, hasil tersebut cukup menggembirakan. Pasalnya, saat start, Lorenzo sempat tercecer ke posisi delapan, sebelum merangkak lagi ke barisan depan. Bahkan, Lorenzo yang sudah dua kali menjadi juara pada musim ini, mampu menempel Rossi, meskipun tertinggal lagi dengan selisih waktu 1,582 detik dan terpaut 1,926 detik dari Pedrosa, saat finis.

Dengan hasil tersebut, Lorenzo berada di urutan dua klasemen sementara pebalap. Dia hanya terpaut sembilan poin dari Rossi, setelah mereka melakoni delapan dari 17 seri musim ini.

Balapan berikutnya terjadi pekan depan, 19 Juli, di Jerman, disusul GP Inggris di Donington Park pada 26 Juli. Setelah itu, para pebalap punya kesempatan beristirahat sebelum memulai paruh kedua MotoGP di Brno, Republik Ceska, pada 16 Agustus. Di sinilah waktu yang cukup panjang bagi Lorenzo untuk memulihkan cederanya tersebut.

Melandri Pendamping Simoncelli?


Tim San Carlo Gresini Honda tampaknya tidak puas dengan performa dua pebalapnya saat ini, Toni Elias dan Alex de Angelis. Karenanya, akhir bulan Juli ini mereka akan segera menunjuk pebalap baru untuk menjadi rekan Marco Simoncelli pada MotoGP 2010.

Pada 24 Juni lalu jelang balapan di Assen, Gresini mengumumkan bahwa mereka telah menunjuk Simoncelli sebagai pebalap baru. Musim depan, juara kelas 250cc itu dipastikan naik ke kelas premier, dan akan menunggang RC212V yang merupakan tim satelit Honda.

Namun sekarang, Gresini masih bingung untuk menentukan siapa yang akan menjadi teman Simoncelli. Elias dan De Angelis tampaknya akan didepak, karena dua pebalap itu belum juga menunjukkan aksi yang memuaskan.

Mereka hanya mampu bersaing di papan bawah setelah melakoni delapan dari 17 seri musim ini. Elias baru mengumpulkan total 37 poin sehingga berada di posisi 13, sedangkan De Angelis di urutan 14 dengan 36 poin.

Prestasi terbaik dua pebalap tersebut itu sama, yakni finis di posisi keenam. Elias meraihnya pekan lalu di Laguna Seca, Amerika Serikat, sedangkan De Angelis mendapatkannya pada putaran pertama musim ini di Qatar.

Nah, karena ingin memiliki pebalap tangguh yang bisa menjadi tandem sepadan dengan Simoncelli, Gresini tiba-tiba saja memasukkan nama Marco Melandri. Ini disampaikan kepada Crash.net saat balapan di Laguna Seca.

Sejauh ini, Melandri sudah lima kali memenangi balapan dan 17 kali naik podium sebagai pebalap Gresini Honda antara tahun 2005 dan 2007. Itu termasuk ketika menjadi runner-up tahun 2005, di bawah Valentino Rossi, sebelum pindah ke Ducati.

Kini, Melandri menjadi satu-satunya pebalap Hayate Kawasaki. Dengan ZX-RR, pebalap Italia tersebut mengukir prestasi yang cukup mencengangkan, termasuk ketika menjadi runner-up pada balapan basah/kering di Le Mans 17 Mei lalu.

Sayang, setelah itu performa Melandri menurun karena dia hanya satu kali finis di posisi 10 besar dari empat seri sejak Le Mans. Bahkan tangan pebalap berusia 26 tahun ini juga retak akibat kecelakaan pada sesi latihan di Catalunya pada 14 Juni.

Pedrosa Tak Ingin Bicara tentang Juara Dunia


Dani Pedrosa mengakhiri paceklik kemenangannya pada balapan MotoGP 2009. Pekan lalu, pebalap Spanyol itu berhasil menyisihkan Valentino Rossi dalam perebutan posisi pertama di Laguna Seca, Amerika Serikat.

Meskipun demikian, Pedrosa tak mau berpikir tentang peluangnya menjadi juara dunia. Pebalap Repsol Honda tersebut hanya mau berusaha tampil bagus di setiap balapan pada musim ini, yang tersisa sembilan seri.

Berkat kemenangan di GP AS tersebut, Pedrosa kini terpaut 59 poin dari Rossi yang memimpin klasemen. Secara matematis, dia masih punya peluang yang sangat besar untuk mengejar jagoan Fiat Yamaha tersebut.

Namun, Pedrosa, yang masih dalam tahap penyembuhan cedera setelah kecelakaan di Mugello akhir Mei lalu, tak berpikir demikian.

"Saya belum sembuh total, meskipun proses penyembuhan berjalan dengan baik," ungkap Pedrosa kepada Motosprint. "Karena itu, saya telah memutuskan untuk tidak terlalu memandangi klasemen sementara. Saya lebih suka menjalani balapan demi balapan, kemudian kita akan melihatnya.

"Yang pasti, saya tidak punya banyak pilihan: Saya telah kehilangan banyak poin dibandingkan dengan pebalap-pebalap di atas."

Mantan juara dunia 250 cc ini juga menjelaskan bahwa sekarang dia sedang dalam proses pembicaraan dengan Honda tentang kontrak baru. Namun, dirinya belum serius membicarakan hal itu karena menyembuhkan cedera merupakan prioritas utama.

"Saya sedang dalam pembicaraan pembaruan kontrak. Tetapi hal yang lebih penting untuk masa depanku adalah mencapai kembali kondisi fisik yang optimal sehingga bisa membalap dengan baik," ujar Pedrosa yang saat ini berada di peringkat empat, di bawah Rossi, Jorge Lorenzo, dan Casey Stoner.